Hati burung dikenal lemah lembut, sangat tinggi tawakkalnya dan rasa takutnya pada Allah. Inilah hati yang dikatakan sebagai hati penduduk surga.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَقْوَامٌ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ
“Akan masuk surga suatu kaum yang hati mereka seperti hati burung.” (HR. Muslim no. 2840).
Yang dimaksud dengan hadits di atas adalah hati mereka yang dikatakan masuk surga itu adalah hati yang lemah lembut. Ada pula yang menyebutkan bahwa hati burung itu penuh rasa takut dan khawatir. Karena memang demikianlah keadaan burung yang penuh rasa khawatir dan takut. Ada pula ulama yang menafsirkan bahwa hati burung itu penuh rasa tawakkal, yaitu selalu bergantung pada Allah. Demikian beragam pendapat yang disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shahih Muslim, 17: 177.
Dalam Al-Quran, Allah SWT menyebutkan bahwa burung-burung memiliki rasa tawakkal yang kuat terhadap-Nya. Misalnya, pada surat Al-Mulk ayat 19, Allah SWT berfirman, “Dan apakah kamu tidak melihat burung-burung yang di atasnya terentang sayap-sayap (terbang)? Tidak ada yang menahan (mencegah) mereka (untuk terbang) selain Tuhan Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat terhadap segala sesuatu.”
Dalam ajaran Islam, sifat tawakkal dianggap sebagai sikap yang sangat positif karena dapat membantu seseorang untuk mengatasi rasa khawatir dan kecemasan yang berlebihan. Seseorang yang memiliki rasa tawakkal yang kuat diharapkan dapat mengembangkan kepercayaan yang tinggi kepada Allah SWT, sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan hidup dengan lebih tenang dan optimis.