Penyusunan Instrumen Monitoring dan Evaluasi di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

ITS PKU Muhammadiyah Surakarta ditunjuk sebagai tuan rumah rapat kerja Komite Nasional Uji Kompetensi Bidang Kesehatan. Rapat yang dilaksanakan selama 2 hari, Sabtu (22/5) hingga Minggu (23/5) dihadiri sebanyak 20 peserta. Peserta adalah pimpinan dan anggota Komite Nasional Uji Kompetensi Bidang Kesehatan yang berasal dari unsur Organisasi Profesi (PPNI, IBI, PERSAGI), Asosiasi Institusi Pendidikan  (AIPNI, AIPKIN), Himpunan Perguruan Tinggi Kesehatan (HPTKes) dan perwakilan dari Kemendikbud. Rapat kali ini diagendakan untuk menyusun instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji kompetensi bidang kesehatan.

Drs. Rahayu Retno Sunarni, M.Pd, Koordinator Penjaminan Mutu Dit. Belmawa Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengemukakan, kegiatan ini dalam rangka menyusun instrumen untuk penjaminan mutu pelaksanaan uji kompetensi,tujuannya agar pelaksanaan tetap sesuai dengan standar, proses evaluasi yang dilakukan memang layaknya sesuai dengan aturan yang uji kompetensi nasional.”Selama ini sudah sesuai, tentunya selama ini selalu dievaluasi,” ungkapnya di sela-sela acara Penyusunan Instrumen  Monitoring dan Evaluasi, di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (21-22/5).

Ini memang dilaksanakan di ITS PKU Muhammadiyah Solo, menurut Retno, kebetulan di Solo artiya, perguruan tinggi manapun bisa dipakai. “Ini sebuah pilihan kebetulan di Solo.

ITS PKU Muhammadiyah bisa berperan dalam hal menyediakan kegiatan pertemuan.Koordinator penjaminan mutu Direktorat Belmawa Dirjen Dikti Kemendikbudristek, Rahayu Retno, menyampaikan bahwa Instrumen Monev Uji kompetensi merupakan unsur yang penting bagi penyempurnaan pelaksanaan uji kompetensi, karena akan dipakai untuk memotret pelaksanaan uji kompetensi secara nasional. “Melalui instrumen monev yang valid dan reliable akan diperoleh gambaran disparitas maupun diferensiasi pelaksanaan uji kompetensi di berbagai wilayah di tanah air, sehingga bisa dilakukan perbaikan”, imbuh Retno.

Dalam pembukaan rapat yang bertempat di Kampus ITS PKU tersebut  juga dihadiri oleh Weni Hastuti, Rektor ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. Dalam sambutannya, Weni menyampaikan bahwa ITS PKU selalu siap berkontribusi bagi perkembangan dunia pendidikan, sebagaimana moto ITS PKU sebagai Kampus Inspiratif Islami Berkemajuan. “Ditunjuknya ITS PKU sebagai tuan rumah rapat kerja Komite Nasional Ukom kali ini merupakan kehormatan bagi kami, dan semoga menghasilkan yang terbaik demi kemajuan kita bersama”, kata Weni.

Rektor ITS PKU Muhammadiyah Surakarta Weni Hastuti mengemukakan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta selalu lulus uji kompetensi seratus persen, di semua prodi.  “Kebetulan embrionya Sekolah Tinggi Kesehatan, jadi seluruh prodi kita mayoritas adalah kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Ketua Lembaga Lembaga Pengembangan Institusi dan Kerjasama (LPIK) ITS PKU Muhammadiyah Anis Prabowo mengatakan komite ini terdiri kementerian pendidikan dari unsur organisasi profesi misalnya Persagi (untuk gizi), Perawat, Bidan, Gizi yang diikuti oleh 20 orang di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. ” Untuk penyusunan instrukmen monetoring evaluasi untuk uji kompetensi secara nasional,” ujar Anis.

“Tentu untuk memberi masukan, mana yang masih lemah,” kata Anis.

Leave a Reply

Recent Comments

    Categories