ITS PKU Gelar Pelatihan BTCLS dan PPGD

Solo – Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Surakarta menggelar Basic Trauma Cardiac Life Suport (BTCLS) bekerja sama dengan Team Jakarta Medical Service dan Training 119, di Kampus ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. Diikuti 155 peserta yang terdiri dari mahasiswa prodi D3 Keperawatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

“Dalam masa pandemi pelatihan BTCLS ini kami laksanakan sesuai dengan protocol kesehatan. Materi yang terkait dengan teori dilaksanakan dengan daring selama 3 hari dan berkaitan dengan praktek dilaksanakan selama 2 hari di kampus dengan mahasiswa di bagi 2 gelombang. Rangkaian acara kami laksanakan antara 8 -19 september 2021. ,” jelas Ketua Panitia Pelaksana Anik Enikmawati, S.Kep. Ns, M.Kep kepada di Kampus ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Minggu (19/9).
Ketua Pelaksana mengemukakan, kegiatan BTCLS kali ini merupakan kerjasama ITS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan Team Jakarta Medical Service dan Training 119.
“Mereka yang lulus pelatihan ini mendapat sertifikat yang berlaku lima tahun, yang setiap lima tahun sekali musti diperpanjang,” ujarnya.
BTCLS, menurut Anik,kegiatan pelatihan penanganan dasar kegawatdaruratan. Dalam rangka untuk menangani kegawat daruratan baik pasien trauman, kebakaran, gempa bumi dan sebagainya.
Tujuannya untuk membekali mahasiswa dan para perawat untuk menangani kegawat daruratan. Mulai penanganan pasien dalam keadaan kritis, serangan jantung, metode pernapasan, trauma, pasien terbakar dan sebagainya.
“Salah satu kompetensi yang wajib dikuasai, terutama dalam hal ketrampilan yang wajib dipunyai bagi para lulusan mahasiswa keperawatan dan seorang perawat,” jelasnya.
Anik menandaskan, penguasaan keterampilan penanganan kegawatdaruratan merupakan syarat wajib yang harus dipunyai oleh seorang perawat lulus dari pendidikan keperawatan.
“Karena itu menjadi suatu tuntutan seorang perawat berikut ketika menolong sesorang ditengah masyarakat, terutama saat terjadi kecelakaan maupun pada suatu bencana, atau peristiwa kegawat daruratan. Paling tidak menangani pertolongan pertama,” jelasnya.
Menurut Anik pelatihan BTCLS kali ini agak berbeda pelaksanaannya pada saat masa pandemi. Peserta diwajibkan sudah melakukan vaksin dan pihak panitia juga menyediakan uji swab antigen, bagi peserta yang positif tidak diperkenakan mengikuti pelatihan BTCLS. Peserta kami bagi ke beberapa stase dengan kelompok kecil dalam waktu bersamaan dengan materi yang berbeda. Dihari terakhir dilaksanakan ujian dan simulasi Code Blue dengan kelulusan peserta 100%. (Humas/tg)

Leave a Reply

Recent Comments

    Categories