TETAP BUGAR PUASA DI TENGAH PANDEMI
Oleh: IDA UNTARI, S.KM., M.Kes.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil ‘aalminn, Wabihi wanasta’iinu umuuriddunya wadiin, Asyhadualla ilaha illallah, Waasyhadu Anna Muhammadar Rosulullah.
Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan Rahmad dan Hidayah Nya pada kita semua. Sholawat dan salam selalu kita haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita ke jaman yang terang benderang dan yang selalu kita tunggu syafaatnya di yaumul Akhir.
Bapak – Ibu yang saya hormati, sungguh sangat luar biasa tahun ini, puasa kita sangat berbeda dari tahun -tahun sebelumnya, kita berada dalam kondisi Pandemi yang mengharuskan setiap orang harus tetap tinggal di rumah. Sejak diberlakukannya surat pernyataan presiden terkait status darurat kesehatan masyarakat tanggal 31/03/2020, maka banyak perubahan yang terjadi masyarakat. Masyarakat diminta untuk tetap tinggal di rumah, dan rutinitas kegiatan yang hanya di rumah saja menjadikan kebosanan tersendiri sebagian orang. Hal ini pun juga berisiko untuk mengalami gangguan kesehatan tersendiri, sedangkan kesehatan saat ini sangat diperlukan apalagi dibulan Ramadhan ini. Kesehatan yang dimaksud tidak hanya sehat fisik tapi juga sehat jiwa maupun spiritual.
Beberapa tips untuk tetap bugar selama puasa di tengah pandemi dapat dilakukan dengan cara KURMA, maksudnya adalah seperti ini:
K : Kegiatan seperti biasa tapi tetap di rumah.
Pemerintah memperlakukan sosial distancing bahkan kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar di kota besar, sehingga aktivitas terbatasi, namun bukan berati kita tidak melakukan apa pun di rumah. Apalagi di bulan Romadhon, kegiatan dilakukan dirumah menjadi pilihan wajib dan harus dipatuhi. Kegiatan apa saja yang bisa dilakukan, banyak dan bervariasi. Jika Bapak Ibu seorang pekerja di sebuah perusahaan, instansi yang diberlakukan seperti Work From Home (WFH) maka bisa dilakukan dengan santai atau serius tapi di rumah dan menghindari keluar rumah kecuali terpaksa dan darurat. Namun bagi Bapak ibu atau saudara – saudara kita yang harus bekerja di luar rumah seperti: jasa kurir/ekspedisi, penjual sembako di pasar, atau yang lainnya bisa tetap bekerja tapi harus mengikuti aturan misalnya: gunakan masker, selalu cuci tangan menggunakan sabun, jaga jarak minimal 1 meter dan jika pulang ke rumah, bersegeralah untuk cuci tangan, melepas sandal atau sepatu dan segera mandi dan berganti pakaian jika merasa berada di daerah yang diduga daerah tidak aman dari Covid 19. Kegiatan dirumah saja sangat membantu pemerintah untuk mengatasi dan memutus mata rantai penyebaran virus Covid 19. Sehingga partisipasi kita untuk tetap di dalam rumah merupakan kegiatan yang paling berarti untuk mengembalikan udara sehat dan bumi ini dari Covid 19.
Dalam setiap kegiatan, jangan lupa, kita harus selalu niat karena Allah SWT dan memulai dengan membaca Basmalah dan diakhiri dengan Hamdalah. Mengucapkan Basmalah mengandung makna bahwa kita meyakini sepenuhnya bahwa Allah maha pengasih lagi maha penyayang, Kasihnya Allah tanpa pilih kasih, semua makhluk Allah memiliki rezekinya masing-masing. Menutup segala aktifitas dengan hamdalah (Alhamdulillaahi Rabbil’aalamiin), sebagai ungkapan pujian kepada Allah yang telah mencurahkan segala rahmat dan nikmat serta kemudahan dalam melaksanakan aktifitas. Ungkapan hamdalah mengandung makna keredhaan atas segala hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang telah dilakukan. Ungkapan hamdalah membiasakan diri untuk berprasangka baik kepada Allah dengan senantiasa mengedepankan nilai-nlai syukur atas segala nikmat yang telah diterima, sedikit ataupun banyak, senang ataupun susah, sesuai ataupun tidak sesuai dengan harapan.
Ungkapan Basmalah dan hamdalah merupakan dua ungkapan yang memiliki keterkaitan dan mengandung nilai-nilai kehambaan yang luar biasa dari seorang hamba kepada Allah, diawali dengan penyerahan diri kepada Allah maka diakhiri dengan senantiasa memuji keagungan dan kebesaran Allah, Tuhan yang memiliki kekuasaan meliputi langit dan bumi, Tuhan semesta alam, “Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam” (QS. Alfatihah: 1). Kedua ungkapan ini mengandung nilai-nlai ketauhidan yang sekaligus cerminan dari kualitas keimanan seorang hamba kepada Allah, insya Allah.
U : Upayakan melakukan sunah puasa
Sunah puasa meliputi:
- Mengakhiri waktu sahur,
- Menyegerakan berbuka ketika mendengar azan Magrib.
- Menjaga diri dari perkataan dan perbuatan yang kotor.
- Bersungguh-sungguh dalam beribadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
- Menjaga ibadah Qiyamullail (Salat Malam) pada bulan Ramadhan.
R : Ramaikan rumah dengan dzikir, do’a dan membaca Al-Qur’an
Memperbanyak do’a, dzikir dan Al-Qur’an adalah amalan yang insya allah akan mampu menyelesaikan ujian dari Allah berupa Covid 19. Pada bulan puasa nilai ibadah yang kita lakukan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT, sehingga, kita manfaatkan sebaik-baiknya.
Kita wajib berdo’a karena do’a yang dikabulkan oleh Allah salah satunya adalah do’anya orang yang sedang berpuasa. “Ada tiga do’a yang tidak tertolak: (1) doa pemimpin yang adil, (2) doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) doa orang yang terzhalimi.” Sehingga, pada saat kita berpuasa, panjatkan do’a lain untuk Allah SWT angkat virus Corona dari muka bumu ini di setiap selesai sholat dan apapun.
M : Menyisihkan harta untuk infaq, sodaqah dan zakat
Infaq, sodaqah sangat dianjurkan baik dengan harta atau pun bukan harta apalagi di bulan Romahon ini. Memberi makan untuk berbuka pada orang yanng berpuasa, bersedekah dengan harta, jelas sekali, banyak orang disekitar kita yang kekurangan apalagi dengan kondisi Pandemi COVID 19 banyak orang yang tidak dapat bekerja dan putus kerja, harta yang kita sisihkan sangat dibutuhkan. Harta kita yang sesungguhnya adalah harta yang kita sedekahkan pada orang lain. Diakhir bulan Romadhon, tidak boleh lupa yaitu membersihkan harta kita dengan zakat.
A : Atur pola makan yang seimbang
Bulan Romadhon, pola makan bagi yang berpuasa akan mengalami banyak perubahan. Bagi yang belum biasa berpuasa atau melakukan puasa hanya di bulan puasa saja, puasa di hari pertama merupakan hal yang terberat, badan terasa lemah dan beradaptasi dengan perubahan metabolik tubuh. Namun seiring dengan perjalanan waktu, tubuh akan bisa beradaptasi. Untuk itulah menjaga pola makan meliputi waktu makan, jenis makanan perlu diperhatikan. Di bulan Puasa atau bukan, kebutuhan tubuh masih sama, sehingga kita cukup mengatur menu untuk sahur dan buka puasa. Makanan kita harus kaya nutrisi, mengandung sumber karbohidrat (nasi, mi atau roti), sumber protein hewani (daging ayam, beragam jenis ikan, dan telur), sumber potein nabati (seperti tempe, tahu, susu kedelai, kacang-kacangan, dan biji-bijian), sumber vitamin, mineral dan serat bisa diperoleh dari aneka jenis sayuran dan buah-buahan.
Pada saat buka puasa, setelah bersegera berbuka setelah mendengarkan adzan dengan minuman manis dan makan kurma. Makanan manis yang mengandung gula akan cepat mengembalikan energi setelah berpuasa. Hal-hal yang harus dihindari adalah sebagai beriku:
- Jangan langsung makan berat tapi sholat maghrib terlebih dahulu.
- Jangan pula makan terlalu kenyang sehingga dapat mengurangi asupan makanan yang mengandung gizi lebih lengkap dan dapat menyebabkan saluran pencernaan bekerja ekstra sehingga seringkali perut terasa begah dan melilit.
Hal-hal yang dianjurkan:
- Buatlah kudapan manis dari bahan makanan yang sehat, seperti sup buah, puding buah atau buah kurma.
- Perbanyak sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan zat fitonutrien yang akan menjaga dan memelihara kesehatan tubuh selama berpuasa. Kelebihan sayuran adalah kaya akan kandungan serat. Serat ini bersifat mengenyangkan sehingga cocok dikonsumsi saat berpuasa karena akan mempertahankan rasa kenyang lebih lama.
- Perbanyak buah yang tinggi kandungan air, seperti semangka, melon, pepaya, stroberi, jeruk dan anggur juga baik dikonsumsi. Selain memberikan asupan vitamin dan mineral, kandungan air yang tinggi dapat menambah asupan cairan yang diperlukan tubuh.
Pada saat makan sahur, Hal-hal yang perlu dihindari:
- Jangan mengonsumsi makanan yang mengandung gas (seperti kol, lobak, nangka, tape, dan durian) selama berpuasa karena seringkali menyebabkan perut kembung karena timbulnya gas yang berlebihan pada saat puasa.
- Jangan mengonsumsi makanan berbumbu tajam, seperti cabe atau asam, karena akan mengiritasi lambung dan bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
- Jangan makan makanan berlemak, seperti gulai, kari dan kalio, atau cake dengan butter cream karena makanan tinggi lemak dapat memicu produksi asam lambung sehingga menimbulkan penyakit maag.
- Jangan makan makanan yang tinggi garam, selain larangan bagi yang mempunyai hipertensi, pada orang sehatpun akan menyerap air dalam tubuh, menimbulkan dehidrasi dan merangsang rasa haus yang hebat pada siang hari.
Perhatikan pula selama puasa terkait dengan pemenuhan minum air putih yang cukup sejak buka hingga sahur. Air putih sangat penting untuk menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari dehidrasi selama berpuasa. Bisa dengan pola 2 – 4 – 2 (2 berbuka, 4 setelah berbuka dan 2 saat sahur).
Demikian, tips tetap sehat saat berpuasa di tangah Pandemi Covid 19. Tetap sehat bukan sehat fisik, namun sehat jiwa dan spiritual kita di tengah pandemi yang melanda dunia di tahun 2020 ini. Semoga Allah SWT melindungi kita, menerima puasa kita, do’a -do’a kita dan ibadah kita.
Billahi Taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Sumber:
- Al-Qur’anul kariim
- Hadist Rosulullah SAW.