ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA MENGGELAR SEMINAR KESEHATAN NASIONAL

 

Surakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta menggelar Seminar Kesehatan Nasional dengan mengangkat tema tentang “Optimasi Germas Dalam Pencegahan Stunting dan Kupas Tuntas Kontroversi Bayi Tabung dari segi agama Islam” di Hotel Megaland, Jalan Slamet Riyadi , Kota Surakarta , Sabtu (14/9/2019). Seminar yang diadakan dihadiri hingga 900 peserta, mulai dari masyarakat umum, mahasiswa hingga tenaga kesehatan.
Ketua Panitia Seminar Kesehatan Nasional Junaidi mengatakan bahwa seminar nasional ini dilaksanakan setelah lolos dari hibah LLDIKTI wilayah VI Jawa Tengah. Disampaikan pula bahwa Seminar Kesehatan nasional ini dengan Narasumber dr. Eriana Melinawati (Staff Pengajar PPDS 1 Obsgyn FK UNS), Drs. H. Subari (Ketua MUI Surakarta), Nevia Zulfiatunnisa, SSiT., M.Kes., Sulastri, S.Kep., Ns. M.Kep., Dewi Pertiwi, S.Gz., M.Gizi.

Materi yang disampaikan mudah diterima dan banyak pertanyaan yang masuk dari peserta yang hadir dalam seminar tersebut. Rata-rata pertanyaan yang masuk adalah bagaimana mengetahui anak yang terkenan stunting dan bagaimana mencegah agar anak itu tidak terkena stunting.
Rektor ITS PKU Surakarta Weni Hastuti kegiatan tersebut merupakan implementasi hibah untuk UKM (BEM) dari LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah terhadap ITS PKU Surakarta.
Seminar tersebut juga menjadi ajang silahturohmi antar mahasiswa kepada tenaga medis lainnya serta pada masyarakat umum.
”Saya berharap seminar ini bukan sekedar diskusi interaktif atau sekedar wacana namun dapat menjadi rekomendasi dan solusi terhasap masalah kesehatan di Indonesia, ” jelas Weni.
Disampaikan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Sri Mintarsih, S.Kep., Ns., M.Kes Kegiatan ini adalah merupakan implementasi Hibah untuk UKM khususnya BEM ITS PKU Muhammadiyah Surakarta dari Kemenristek Dikti melalui LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah “Jadi kegiatan ini merupakan ikhtiar dari UKM kami, sebagai upaya kompitisi dan merupakan proses pembelajara bagaimana beroganisasi secaramendidik mahasiswa agar mampu melaksanakan kegaitan seperti itu di tengah masyrakat kelak”.

Jadi mahasiswa sudah dibekali ilmu bagaimana mereka nanti di masyarakat bisa terjun langsung untuk membantu keluarga melalui kegaitan di posyandu lewat kader dan ibu-ibu itu diberikan pemahaman tentang bagaimana melakukan deteksi dini mengenai tumbuh kembang. Apakah anak tumbuh sesuai umurnya.

Diharapkan acara seperti ini bisa terus diadakan dengan materi kesehatan yang lain, untuk meningkatkan dan menambah ilmu kesehatan kepada masyarakat umum, mahasiswa dan tenaga kesehatan.

 

Leave a Reply

Recent Comments

    Categories